Kurikulum Merdeka
Tentang Kurikulum Merdeka
Sebagai bagian dari upaya pemulihan pembelajaran, Kurikulum Merdeka (yang sebelumnya disebut sebagai kurikulum prototipe) dikembangkan sebagai kerangka kurikulum yang lebih fleksibel, sekaligus berfokus pada materi esensial dan pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik. Karakteristik utama dari kurikulum ini yang mendukung pemulihan pembelajaran adalah:
Pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft skills dan karakter sesuai profil pelajar Pancasila
Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.
Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai dengan kemampuan peserta didik dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.
Perbedaan Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum 2013 dapat dilihat di sini
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Projek penguatan profil pelajar Pancasila memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengeksplorasi ilmu pengetahuan, mengembangkan keterampilan, serta menguatkan pengembangan enam dimensi profil pelajar Pancasila. Melalui projek ini, peserta didik memiliki kesempatan untuk mempelajari secara mendalam tema-tema atau isu penting seperti gaya hidup berkelanjutan, toleransi, kesehatan mental, budaya, wirausaha, teknologi, dan kehidupan berdemokrasi. Projek ini melatih peserta didik untuk melakukan aksi nyata sebagai respon terhadap isu-isu tersebut sesuai dengan perkembangan dan tahapan belajar mereka. Projek penguatan ini juga diharapkan dapat menginspirasi peserta didik untuk memberikan kontribusi dan dampak bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
Panduan dan contoh projek penguatan profil pelajar Pancasila dapat diakses dalam Platform Merdeka Mengajar.
Kurikulum Merdeka terbuka untuk digunakan seluruh satuan pendidikan PAUD, SD, SMP, SMA, SMK, Pendidikan Khusus, dan Kesetaraan.
Satuan pendidikan menentukan pilihan berdasarkan Angket Kesiapan Implementasi Kurikulum Merdeka yang mengukur kesiapan guru, tenaga kependidikan dan satuan pendidikan dalam pengembangan kurikulum. Pilihan yang paling sesuai mengacu pada kesiapan satuan pendidikan. Implementasi Kurikulum Merdeka semakin efektif jika makin sesuai kebutuhan.
Bahasa Indonesia
Matematika
IPA
IPS
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Bahasa Inggris
PJOK
Pendidikan Pancasila
Prakarya
Kesenian
Bahasa Arab
Bahasa Indonesia
Matematika
IPAS
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Bahasa Inggris
PJOK
Pendidikan Pancasila
Prakarya
Kesenian
Bahasa Arab
Bahasa Indonesia
Matematika
IPAS
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Bahasa Inggris
PJOK
Pendidikan Pancasila
Prakarya
Kesenian
Bahasa Arab
Bahasa Indonesia
Matematika
IPAS
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Bahasa Inggris
PJOK
Pendidikan Pancasila
Prakarya
Kesenian
Bahasa Arab
Bahasa Indonesia
Matematika
IPAS
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Bahasa Inggris
PJOK
Pendidikan Pancasila
Prakarya
Kesenian
Bahasa Arab