Daftar Negara-negara Korup Menurut CPI (Indeks Persepsi Korupsi) tahun 2022

Generic selectors
Exact matches only
Search in title
Search in content
Post Type Selectors

Daftar Negara-negara Korup Menurut CPI (Indeks Persepsi Korupsi) tahun 2022

Indeks Persepsi Korupsi (CPI) tahun 2022 menunjukkan bahwa sebagian besar negara gagal menghentikan korupsi.

CPI memberi peringkat pada 180 negara dan wilayah di seluruh dunia berdasarkan persepsi tingkat korupsi sektor publiknya, dengan skala 0 (sangat korup) hingga 100 (sangat bersih).

Rata-rata global tetap tidak berubah selama lebih dari satu dekade, yaitu hanya 43 dari 100. Lebih dari dua pertiga negara mendapat skor di bawah 50, sementara 26 negara mengalami penurunan pada skor terendahnya. Meskipun ada upaya bersama dan kemajuan yang diperoleh dengan susah payah, 155 negara tidak mencapai kemajuan signifikan dalam memberantas korupsi atau mengalami penurunan sejak tahun 2012.

Konflik dan masalah keamanan menjadi penyebab teratas

Perdamaian global telah memburuk selama 15 tahun. Korupsi telah menjadi penyebab dan akibat utama dari hal ini.

Korupsi melemahkan kinerja kemampuan pemerintah untuk melindungi masyarakat dan mengikis kepercayaan publik, sehingga semakin mempersulit pengendalian ancaman keamanan. 

Di sisi lain, konflik menciptakan peluang terjadinya korupsi dan menghambat upaya pemerintah untuk menghentikannya.

Bahkan negara-negara dengan skor CPI yang tinggi pun turut berperan dalam ancaman korupsi terhadap keamanan global. Selama beberapa dekade, mereka menerima uang kotor dari luar negeri, sehingga memungkinkan para kleptokrat meningkatkan kekayaan, kekuasaan, dan ambisi geopolitik mereka yang merusak.

Berikut daftar negara-negara korup berdasarkan CPI:

==>  Transparency International

 

Uraian data CPI Indonesia

“Para pemimpin dapat memerangi korupsi dan mendorong perdamaian sekaligus. Pemerintah harus membuka ruang untuk melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusan – mulai dari aktivis dan pemilik bisnis hingga komunitas marginal dan generasi muda. Dalam masyarakat demokratis, masyarakat dapat bersuara untuk membantu memberantas korupsi dan menuntut dunia yang lebih aman bagi kita semua” – Daniel Eriksson, Kepala Eksekutif Transparansi Internasional

Bagikan supaya bermanfaat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *