Menjadi Kepala Sekolah Yang Merdeka #3 p.2
Menjadi Kepala Sekolah Yang Merdeka #3
Kepala Sekolah Penggerak, adalah Kepala Sekolah yang merdeka (page.2)
Sepekan saya berinteraksi langsung dengan Para Kepala Sekolah Penggerak, setelah sebelumnya beberapa kali berdiskusi di layar monitor dan lokakarya secara tatap muka, Saya menemukan sesuatu yang menginspirasi, interaksi yang memberi banyak catatan dan keharuan.
Gambaran tentang performa seorang Kepala Sekolah Negeri yang pernah saya ketahui beberapa tahun lalu, citra pemimpin lembaga pendidikan milik pemerintah yang (dalam pengalaman berinteraksi saya) amat kurang baik, malas belajar dan narsistik, bahkan sebagian sangat korup, di beberapa sekolah dampingan saya justru menunjukkan hal yang berbeda dan amat luar biasa. Boleh jadi ini sebagai first impression, karena posisi saya sebagai fasilitator yang “memantau” mewakili kementrian pendidikan dan kebudayaan lewat Balai Besar Guru Penggerak, sehingga kunjungan ini nampak spesial.
Tapi pertemuan saya dengan para Kepala Sekolah dan guru-guru sekolah penggerak memang spesial. Karena semangat mereka saya nilai menyaingi guru-guru di lembaga sekolah swasta yang sudah saya kenal puluhan tahun selama saya menjalani profesi guru. Semangat Kurikulum Merdeka menjadi klop dengan semangat “bergerak” sebagai seorang Guru dan Kepala Sekolah Penggerak.
Beberapa catatan penting berikut menurut saya nampak pada para Kepala Sekolah Penggerak yang saya temui;
1. Integritas
Integritas menunjukkan sikap yang jujur dan penuh dedikasi, berdisiplin, tekun, memiliki akuntabilitas dan kualitas. Alhamdulillah saya menemukan kawan baru dari kalangan Kepala Sekolah Penggerak yang memiliki integritas tinggi. Beberapa kali saya berkomunikasi, berinteraksi, baik secara daring dan luring. Kemudian bertemu dan melihat langsung sekolah yang mereka pimpin, menunjukkan beberapa indikasi sikap integritas.
2. Pembelajar
Kepala Sekolah Penggerak menunjukkan sikap pembelajar yang baik. Beberapa orang mungkin menganggap karir di dunia pendidikan sebagai guru ASN umumnya akan berakhir sebagai kepala sekolah atau pengawas/penilik. Melalui program Sekolah Pengegrak, Kepala Sekolah mendapat tantangan untuk terus belajar, mengasah kompetensi tanpa henti. Suasana itu saya dapati saat mereka begitu antusias mengikuti sesi pertemuan refleksi bersama saya. Berdiskusi dan menerima masukan terkait implementasi kurikulum agar terlaksana dengan orientasi dan tujuan kurikulum merdeka yang telah ditetapkan.
3. Peduli dan tanggungjawab
Sikap ini saya rasakan dengan ungkapan; “ketika saya masuk sekolah ini, saya masuk ke sebuah SD Negeri rasa swasta”. Ungkapan itu saya sampaikan ke salah seorang kepala Sekolah Penggerak yang saya kunjungi. Bagaimana tidak, sebelum ini saya agak jarang menemukan Kepala SDN yang luar biasa peduli dengan lingkungan sekolah dan keperluan siswa sebegini rupa. Terutama berinteraksi baik dan berkolaborasi dengan para wali murid untuk kemajuan sekolah dan anak-anak murid. Berbanding terbalik dengan satu sekolah swasta besar di pinggiran kota Bogor yang saya anggap dahulu sebagai “penggerak” perubahan mutu sekolah di sekitarnya, malah kini menjadi sekolah yang sebaliknya.
Kepedulian terhadap kebutuhan murid dan guru mengerucut dan porsi anggaran untuk memajukan pendidikan murid semakin surut. Tanggungjawab pengurusnya menjadi minimalis, orientasi lebih menonjolkan prestise dan ‘lips service’!
Di sekolah-sekolah penggerak (Sekolah Dasar Negeri) tersebut justru saya melihat semangat melayani Kepala Sekolah yang luar biasa. Perhatiannya terhadap pembentukan lingkungan belajar yang kondusif, integratif dan inklusif sangat baik.
Di Sekolah Dasar Negeri ini saya menyaksikan Bapak Ibu gurunya semangat belajar, dan berusaha untuk memahami kurikulum merdeka dan implementasinya dengan antusias.
Program Sekolah Penggerak mendorong para tenaga pendidiknya, para Kepala Sekolahnya menjadi orang yang MERDEKA.
“Menjadi Kepala Sekolah Penggerak yang merdeka menuntut kesanggupan mengubah paradigma berpikir tentang pendidikan, sekolah, dan peserta didik”. Begitu saya utarakan saat mengawali pertemuan dengan para guru dan kepala sekolah di sesi refleksi dan evaluasi setelah melakukan observasi sekolah di kegiatan kunjungan lapangan.
Perubahan paradigma berpikir, perubahan mindset tentang pendidikan, sekolah, dan peserta didik, serta proses belajar menjadi pijakan yang amat penting sebelum menapaki proses implementasi kurikulum merdeka di Sekolah Penggerak.
Maka, selanjutnya Kepala Sekolah Yang Merdeka akan mencerminkan beberapa kualitas dan kualifikasi yang arah dan ‘goals setting’ nya sejalan dan relevan dengan tujuan dari transformasi pendidikan yang diinginkan dari semangat merdeka dalam belajar, merdeka dalam menjalani proses mendidik dan menjalankan amanah profesi sebagai tenaga pendidik. Kualitas dan kualifikasi secara details akan saya ulas di tulisan selanjutnya.
[BungRam-Nov-30-22]
————
<< sebelumnya – page 1
Add Your Heading Text Here
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.
Travel & Explore the world
Kemendikbudristek Kejar Sertifikasi 1,2 Juta Guru di Tahun 2025
Jumlah guru yang belum tersertifikasi sebanyak 1,6 juta. Namun dari data tersebut yang masuk kriteria menjadi PPG hanya ada 1,2 juta, karena sisanya ada yang belum menamatkan jenjang pendidikan S1.
Ada 589.589 guru sudah lulus menjadi PPG, sedangkan sisanya yaitu 713.582 guru masih belum mengikuti seleksi dan diharapkan pada tahun 2025 bisa mengikuti program tersebut.
Manfaat Membaca Nyaring bagi Siswa
Membaca nyaring tidak hanya sekadar aktivitas membaca, tetapi juga merupakan alat yang efektif untuk meningkatkan keterlibatan siswa, pemahaman bacaan, dan strategi pembelajaran yang lebih baik. Membaca nyaring dapat bermanfaat bagi semua usia, termasuk orang dewasa. Banyak penelitian menunjukkan bahwa orang dewasa yang membaca nyaring juga mengalami peningkatan dalam pemahaman dan keterlibatan dengan teks.
Memahami Down Sindrom pada Anak: Tips untuk Orang Tua
Down Sindrom, atau yang dikenal juga sebagai trisomi 21, adalah kondisi genetik yang terjadi akibat adanya salinan ekstra dari kromosom 21. Anak dengan Down Sindrom memerlukan perhatian khusus dalam pengasuhan. Mereka mungkin mengalami keterlambatan dalam perkembangan, tetapi dengan dukungan yang tepat, mereka dapat belajar keterampilan sosial, motorik, dan bahasa.
Mengapa Orang Berbuat Curang?
Mengapa orang berbuat curang? Temukan alasan di balik perilaku ini dalam artikel kami. Dari faktor psikologis hingga pengaruh sosial, kami menjelaskan berbagai motivasi yang mendorong individu untuk mengambil jalan pintas. Baca selengkapnya untuk memahami kompleksitas kecurangan dan bagaimana kita dapat mengatasinya. Artikel ini mengajak Anda untuk menggali lebih dalam tentang fenomena kecurangan dan dampaknya dalam kehidupan sehari-hari.
Explore and travel the world
Kontroversi Pemberlakuan Kembali Ujian Nasional
Inilah Para Guru Inspiratif Dunia
Inilah yang perlu Anda ketahui tentang tes IQ
Keberadaan Hutan Hujan Tersembunyi di Indonesia
Kesenjangan Digital dan Literasi
Popular Stories
Kemendikbudristek Kejar Sertifikasi 1,2 Juta Guru di Tahun 2025
Jumlah guru yang belum tersertifikasi sebanyak 1,6 juta. Namun dari data tersebut yang masuk kriteria menjadi PPG hanya ada 1,2 juta, karena sisanya ada yang belum menamatkan jenjang pendidikan S1.
Ada 589.589 guru sudah lulus menjadi PPG, sedangkan sisanya yaitu 713.582 guru masih belum mengikuti seleksi dan diharapkan pada tahun 2025 bisa mengikuti program tersebut.
Manfaat Membaca Nyaring bagi Siswa
Membaca nyaring tidak hanya sekadar aktivitas membaca, tetapi juga merupakan alat yang efektif untuk meningkatkan keterlibatan siswa, pemahaman bacaan, dan strategi pembelajaran yang lebih baik. Membaca nyaring dapat bermanfaat bagi semua usia, termasuk orang dewasa. Banyak penelitian menunjukkan bahwa orang dewasa yang membaca nyaring juga mengalami peningkatan dalam pemahaman dan keterlibatan dengan teks.
Memahami Down Sindrom pada Anak: Tips untuk Orang Tua
Down Sindrom, atau yang dikenal juga sebagai trisomi 21, adalah kondisi genetik yang terjadi akibat adanya salinan ekstra dari kromosom 21. Anak dengan Down Sindrom memerlukan perhatian khusus dalam pengasuhan. Mereka mungkin mengalami keterlambatan dalam perkembangan, tetapi dengan dukungan yang tepat, mereka dapat belajar keterampilan sosial, motorik, dan bahasa.
Mengapa Orang Berbuat Curang?
Mengapa orang berbuat curang? Temukan alasan di balik perilaku ini dalam artikel kami. Dari faktor psikologis hingga pengaruh sosial, kami menjelaskan berbagai motivasi yang mendorong individu untuk mengambil jalan pintas. Baca selengkapnya untuk memahami kompleksitas kecurangan dan bagaimana kita dapat mengatasinya. Artikel ini mengajak Anda untuk menggali lebih dalam tentang fenomena kecurangan dan dampaknya dalam kehidupan sehari-hari.
Kontroversi Pemberlakuan Kembali Ujian Nasional
Pemberlakuan Ujian Nasional memiliki dampak yang signifikan terhadap siswa dan sekolah. Di satu sisi, UN dapat memotivasi siswa untuk belajar lebih giat dan meningkatkan prestasi akademik. Namun, di sisi lain, tekanan psikologis yang ditimbulkan oleh UN dapat menyebabkan stres yang berlebihan pada siswa. Penelitian menunjukkan bahwa banyak siswa mengalami kecemasan yang tinggi menjelang ujian, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan mental mereka.
Inilah Para Guru Inspiratif Dunia
Guru yang menginspirasi dunia tidak hanya memberikan pelajaran; mereka meninggalkan dampak yang bertahan lama, membantu individu tumbuh dan berkembang dengan cara yang mungkin tidak pernah mereka bayangkan sebelumnya.
Banyak guru yang sangat insipiratif dan memberikan dampak besar kepada masyarakat dunia karena pemikirannya, karena idenya, karena karyanya yang menjadikan dirinya sebagai sosok “pahlawan”.
Beauty Tips and Tricks
Kemendikbudristek Kejar Sertifikasi 1,2 Juta Guru di Tahun 2025
Jumlah guru yang belum tersertifikasi sebanyak 1,6 juta. Namun dari data tersebut yang masuk kriteria menjadi PPG hanya ada 1,2 juta, karena sisanya ada yang belum menamatkan jenjang pendidikan S1.
Ada 589.589 guru sudah lulus menjadi PPG, sedangkan sisanya yaitu 713.582 guru masih belum mengikuti seleksi dan diharapkan pada tahun 2025 bisa mengikuti program tersebut.
Manfaat Membaca Nyaring bagi Siswa
Membaca nyaring tidak hanya sekadar aktivitas membaca, tetapi juga merupakan alat yang efektif untuk meningkatkan keterlibatan siswa, pemahaman bacaan, dan strategi pembelajaran yang lebih baik. Membaca nyaring dapat bermanfaat bagi semua usia, termasuk orang dewasa. Banyak penelitian menunjukkan bahwa orang dewasa yang membaca nyaring juga mengalami peningkatan dalam pemahaman dan keterlibatan dengan teks.
Memahami Down Sindrom pada Anak: Tips untuk Orang Tua
Down Sindrom, atau yang dikenal juga sebagai trisomi 21, adalah kondisi genetik yang terjadi akibat adanya salinan ekstra dari kromosom 21. Anak dengan Down Sindrom memerlukan perhatian khusus dalam pengasuhan. Mereka mungkin mengalami keterlambatan dalam perkembangan, tetapi dengan dukungan yang tepat, mereka dapat belajar keterampilan sosial, motorik, dan bahasa.
Mengapa Orang Berbuat Curang?
Mengapa orang berbuat curang? Temukan alasan di balik perilaku ini dalam artikel kami. Dari faktor psikologis hingga pengaruh sosial, kami menjelaskan berbagai motivasi yang mendorong individu untuk mengambil jalan pintas. Baca selengkapnya untuk memahami kompleksitas kecurangan dan bagaimana kita dapat mengatasinya. Artikel ini mengajak Anda untuk menggali lebih dalam tentang fenomena kecurangan dan dampaknya dalam kehidupan sehari-hari.
Glorious Fashion
Dampak Lemahnya Daya Nalar dan Berpikir Kritis, Problem Literasi Tingkat Lanjut
Kelemahan dalam berpikir kritis dapat berdampak signifikan pada kehidupan individu dan masyarakat. Ada beberapa dampak mendasar dan relevan dari lemahnya daya nalar dan berpikir kritis seperti Mudah Terjebak Hoaks dan Informasi Palsu, Kurangnya Kemampuan Memecahkan Masalah dan lain-lain.
Menguatkan Literasi Siswa Melalui Kegiatan ‘Balanced Literacy Approach’
Balanced Literacy Approach adalah sebuah metode pengajaran literasi yang menggabungkan berbagai strategi untuk membangun keterampilan membaca, menulis, berbicara, dan mendengarkan secara menyeluruh. Pendekatan ini bertujuan agar siswa dapat memahami dan menguasai bahasa dengan baik, bukan hanya sekadar mengeja atau mengenal kata.
Mengengok Fakta Pendidikan di Afganistan
Sistem pendidikan di Afghanistan menghadapi banyak kendala akibat konflik dan perubahan struktur hukum negara tersebut. Pada tahun 2001, hanya 1 juta anak yang bersekolah di Afghanistan.