Menengok Permasalahan Kesetaraan Gender Abad Ini
Kesetaraan gender telah menjadi isu global yang signifikan, dengan laporan terkini menyoroti tantangan yang sedang berlangsung dan area yang sangat membutuhkan kemajuan.
Beberapa momen dalam seajarah kehidupan sosial berkontribusi dalam memunculkan perdebatan tentang kesetaraan gender.
Pada tahun 1869 John Stuart Mill menerbitkan sebuah esai tentang kesetaraan jenis kelamin dalam “The Subjection of Women”, dan baik pria maupun wanita menandatangani seruan untuk hak suara yang setara, tetapi argumen-argumen ini tidak meyakinkan bagi mereka yang berkuasa.
Isu tentang hak suara dalam keikutsertaan kaum wanita menentukan hak pilih banyak mewarnai perjalanan perjuangan kesetaraan gender, kemudian disusul dengan perjuangan hak wanita di bidang kehidupan rumah tangga, kesehatan, serta ekonomi.
Isu-isu Utama dalam Kesetaraan Gender:
Ketimpangan Ekonomi : Perempuan terus menghadapi ketimpangan ekonomi yang signifikan. Secara global, perempuan hanya memperoleh sekitar 51 sen untuk setiap dolar yang diperoleh laki-laki, yang mencerminkan kesenjangan upah gender dan kurangnya representasi perempuan dalam angkatan kerja. Perempuan juga menanggung beban pekerjaan perawatan yang tidak dibayar secara tidak proporsional, yang selanjutnya membatasi peluang ekonomi mereka.
Kesehatan dan Hak Reproduksi : Akses terhadap layanan kesehatan, termasuk layanan kesehatan reproduksi, merupakan area yang menjadi perhatian utama. Mutilasi alat kelamin perempuan (FGM) masih marak di beberapa wilayah, terutama di beberapa bagian Afrika dan Timur Tengah, yang memengaruhi jutaan anak perempuan dan perempuan. Selain itu, banyak perempuan masih menghadapi tantangan dalam mengakses layanan kontrasepsi dan aborsi yang aman, yang menyebabkan tingginya tingkat prosedur yang tidak aman dengan konsekuensi kesehatan yang serius .
Representasi dan Kepemimpinan Politik : Perempuan masih sangat kurang terwakili dalam peran politik dan kepemimpinan. Bias yang mengakar dan hambatan sistemik terus menghambat partisipasi perempuan dalam proses pengambilan keputusan di semua tingkatan .
Pendidikan : Meskipun telah terjadi kemajuan dalam pendaftaran anak perempuan di bidang pendidikan, kesenjangan gender yang signifikan masih terjadi, khususnya di bidang pendidikan tinggi dan bidang seperti STEM (Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika). Kesenjangan ini berkontribusi terhadap kesenjangan jangka panjang dalam potensi penghasilan dan peluang karier bagi perempuan .
Kekerasan Berbasis Gender : Kekerasan terhadap perempuan, termasuk kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan seksual, dan perdagangan manusia, masih menjadi masalah yang meluas di seluruh dunia. Di daerah konflik, perempuan dan anak perempuan sangat rentan, dengan semakin banyaknya perempuan yang berada di daerah yang dilanda perang
Negara-negara dengan Masalah Kesetaraan Gender yang Paling Parah:
Negara-negara dengan masalah kesetaraan gender yang paling parah sering kali mencakup negara-negara di zona konflik, tempat perempuan dan anak perempuan sangat rentan. Kawasan seperti Afrika sub-Sahara, sebagian Timur Tengah, dan Asia Selatan memiliki tingkat kekerasan berbasis gender dan kesenjangan ekonomi tertinggi. Negara-negara tempat mutilasi alat kelamin perempuan masih banyak dilakukan, dan tempat akses ke layanan kesehatan reproduksi sangat dibatasi, juga mendapat peringkat yang buruk dalam metrik kesetaraan gender .
Fokus dan Kemajuan Global:
Upaya global terus dilakukan untuk mengatasi masalah ini, dengan organisasi seperti UN Women mendorong percepatan kemajuan untuk memenuhi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2030 terkait kesetaraan gender. Namun, investasi keuangan dan reformasi kebijakan yang substansial diperlukan untuk menutup kesenjangan tersebut .
Singkatnya, meskipun beberapa kemajuan telah dicapai dalam memajukan kesetaraan gender, masih ada tantangan signifikan yang perlu terus diperhatikan dan dilakukan secara global.