Hasil PISA 2022, Indonesia Naik 5-6 Posisi

Generic selectors
Exact matches only
Search in title
Search in content
Post Type Selectors

Hasil PISA 2022, Indonesia Naik 5-6 Posisi

Pada tahun 2022, ketika negara-negara masih menghadapi dampak pandemi COVID-19 yang masih ada, hampir 700.000 pelajar dari 81 Negara Anggota OECD dan negara mitra, yang mewakili 29 juta orang di seluruh dunia, mengikuti Program Tes Penilaian Siswa Internasional (PISA).

Hal ini menjadikan PISA 2022 sebagai studi berskala besar pertama yang mengumpulkan data tentang kinerja, kesejahteraan, dan kesetaraan siswa sebelum dan setelah masa disrupsi akibat pandemi COVID-19. Laporan tersebut menemukan bahwa meskipun menghadapi situasi yang penuh tantangan, 31 negara dan negara-negara tersebut setidaknya berhasil mempertahankan kinerjanya dalam bidang matematika sejak PISA 2018. Di antaranya, Australia*, Jepang, Korea, Singapura, dan Swiss mempertahankan atau lebih meningkatkan jumlah siswa yang sudah tinggi kinerja, dengan skor berkisar antara 487 hingga 575 poin (rata-rata OECD 472). 

Sistem ini menunjukkan kesamaan fitur-fiturnya termasuk penutupan sekolah yang lebih singkat, lebih sedikit hambatan untuk pembelajaran jarak jauh, dan kelanjutan guru dan dukungan orang tua, yang selanjutnya dapat memberikan wawasan dan indikasi praktik terbaik yang lebih luas untuk mengatasi krisis di masa depan.

Banyak negara juga mencapai kemajuan signifikan menuju pendidikan menengah universal, yang merupakan kunci untuk mewujudkan kesetaraan peluang dan partisipasi penuh dalam perekonomian. Diantaranya, Kamboja, Kolombia, Kosta Rika, Indonesia, Maroko, Paraguay, dan Rumania dengan cepat memperluas pendidikan ke kelompok masyarakat yang sebelumnya terpinggirkan selama dekade terakhir ini.

Tentang Survei PISA

PISA adalah survei internasional yang mengukur literasi matematika, membaca, dan sains. Survei ini dilakukan setiap tiga tahun sekali.

Berbagai satuan pendidikan dan peserta didik Indonesia kembali dilibatkan pada survei ini pada tahun 2022. Survei PISA ini dapat memperlihatkan bagaimana kualitas pendidikan di Indonesia selama beberapa tahun terakhir.

Awalnya, survei PISA direncanakan pada tahun 2021, namun setelah adanya pandemi Covid-19, survei dilakukan pada tahun 2022 dan melibatkan sebanyak 690.000 siswa berusia 15 tahun dari 81 negara.

Hasil PISA 2022 Indonesia mengalami kenaikan 5 – 6 posisi,

Berdasarkan hasil survei kualitas pendidikan Programme for International Student Assessment (PISA) yang dilakukan oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) kepandaian literasi, matematika, dan sains siswa di Indonesia meningkat 5-6 posisi dibanding tahun 2018.

“Alhamdulillah peringkat Indonesia di PISA 2022 naik 5-6 posisi dibandingkan tahun 2018,” kata Mendikbud Nadiem Anwar Makarim dalam agenda Rilis PISA 2022 yang disiarkan lewat Youtube Kemdikbud RI, Selasa (5/12/2023).

Nadiem menambahkan bahwa kenaikan kualitas pendidikan Indonesia menurut survei PISA ini menjadi bentuk cepatnya pemulihan learning lost yang terjadi pada murid pasca pandemi.

“Ini merupakan kabar yang menggembirakan karena kita melihat bahwa dampak daripada pandemi dan learning lost yang dihadapi Indonesia pemulihannya itu jauh lebih cepat dari rata-rata dunia,” tuturnya.

Kualitas Literasi dan Matematika Naik

Survei PISA tahun 2022 ini mengukur kualitas literasi, matematika, dan sains siswa yang terlibat dalam survei, termasuk Indonesia. Adapun posisi kepandaian literasi, matematika, dan sains siswa di Indonesia, antara lain:

1. Literasi
Skor literasi Indonesia mengalami di PISA 2022 naik 5 posisi dibanding tahun 2018. Secara internasional, skor literasi membaca mengalami penurunan 18 poin sedangkan Indonesia hanya mengalami penurunan 12 poin.

“Dalam skor literasi membaca kita melihat bahwa rata-rata dunia itu turun sekitar 18 poin, tapi Indonesia hanya turun 12 poin. Tapi alhamdulilah Indonesia di atas rata-rata dan tidak separah negara lain,” tutur Nadiem.

2. Matematika
Sementara dalam kepandaian numerasi atau matematika, Indonesia naik peringkat dibandingkan PISA tahun 2018.

“Secara umum di seluruh dunia, skor matematika itu turun 21 poin, tetapi Indonesia hanya turun 13 poin, artinya Indonesia secara signifikan melakukan pemulihan jauh lebih baik dari rata-rata internasional,” jelas Nadiem.

3. Sains
Untuk literasi sains Indonesia naik 6 posisi dibandingkan sebelumnya. Sedangkan secara internasional, Indonesia mengalami penurunan yakni 12 poin.

“Secara internasional itu turun 12 poin, kita mengalami penurunan yang sedikit di atas rata-rata yaitu 13 poin,” tutur Nadiem.

Mendikbud menyampaikan bahwa pandemi Covid-19 sangat memberikan dampak yang sangat besar terhadap kualitas literasi siswa di Indonesia.

“Jadi yang benar benar terdampak paling besar itu sebenarnya secara global adalah literasi,” kata Nadiem.

Bagikan supaya bermanfaat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *